Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi resmi meluncurkan program 16 Sekolah Garuda pada tahun 2025, sebagai bagian dari visi nasional dalam menyiapkan talenta unggul di bidang sains dan teknologi dari seluruh pelosok negeri.
Program ini mencakup 12 Sekolah Garuda yang berstatus transformasi, yakni sekolah unggulan yang sudah ada dan ditingkatkan kualitasnya, serta empat Sekolah Garuda baru yang sedang dalam tahap pembangunan. Penyebaran sekolah ini mencakup berbagai wilayah dari Aceh hingga Papua Barat Daya.
Sekolah Garuda yang bertransformasi tersebar di beberapa provinsi, antara lain SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh (Aceh), SMA Unggul Del Toba (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat), SMA Taruna Nusantara dan SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), serta SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur). Selain itu, di Kalimantan Selatan terdapat SMAN Banua BBS, MAN Insan Cendekia Gorontalo di Gorontalo, SMAN Siwalima di Ambon (Maluku), dan SMA Averos di Sorong (Papua Barat Daya).
Sementara itu, empat sekolah baru yang sedang dibangun berlokasi di Belitung Timur (Kepulauan Bangka Belitung), Timor Tengah Selatan (Nusa Tenggara Timur), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara). Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar per sekolah baru yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dengan total investasi awal mencapai Rp800 miliar.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, menyatakan pada Rabu (8/10/2025) bahwa Sekolah Garuda merupakan inisiatif pemerintah untuk memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif dan berfokus pada pengembangan talenta sains dan teknologi dari anak-anak berprestasi di seluruh Indonesia.
Visi besar program ini adalah menjadikan Sekolah Garuda pusat pendidikan unggul yang berbasis riset dan inovasi, dengan harapan mampu menembus jenjang perguruan tinggi terbaik di dunia. Pemerintah menargetkan pembinaan 80 sekolah transformasi dan pendirian 20 sekolah baru hingga tahun 2029.
Meski ambisius, program ini menghadapi berbagai tantangan seperti efektivitas pembelajaran di daerah terpencil, kesetaraan fasilitas pendidikan, serta penyesuaian kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan dukungan berkelanjutan terhadap peningkatan kualitas guru dan model pembelajaran inovatif agar tujuan pendidikan unggul bisa tercapai secara nyata.
Pemerintah berkomitmen untuk menjalankan manajemen proyek pembangunan sekolah secara optimal untuk menghindari keterlambatan dan alokasi dana yang tidak merata, masalah yang kerap muncul pada program pembangunan infrastruktur pendidikan sebelumnya.
Dengan hadirnya Sekolah Garuda, diharapkan Indonesia dapat mempersiapkan generasi unggul yang mampu bersaing dan berkontribusi dalam menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045.
Sumber: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, 8 Oktober 2025, dikutip dari https://garudatransformasi.kemdiktisaintek.go.id/.
